Sepertinya lingkungan rumah saya yang dulu di Bekasi rada-rada deh …
Pernah, saya terbangun karena lolongan anjing sekitar jam 2 malam. Suaranya berisik sekali. Lama kemudian, ada lagi suara anjing yang ke 2. Malam yang sangat ramai.
Mula-mula sih saya tenang aja, tapi karena terlalu lama lolongan anjing, saya jadi ingat kata orang kalau anjing melolong diwaktu malam hari berarti ada setan lewat. Nah … lho ada setan … langsung saya baca semua surat di Al Qur’an yang saya ingat sama ayat Kursi sambil tutup kuping pake bantal. Ga mempan sih ditutup pake bantal tapi lumayanlah ga terlalu berisik. Akhirnya saya tertidur.
Besok malamnya, saya terbangun lagi sekitar jam 1.30 karena lolongan anjing juga. Dan saya juga melakukan bacaan yang sama plus tambah keringat dingin.
Besoknya lagi, terbangun jam 12.30, sama juga karena lolongan anjing. Anjingnya tambah 1 lagi, jadi 3 … sepertinya dia bawa teman-temannya. Lolongan anjingnya menyayat hati, ada yang seperti serigala.
Duh, saya ingin teriak dan keluar dari kamar yang kebetulan ada dilantai atas. Ingin bilang ke mereka ‘Apakah kalian ga bisa DIAM … BERISIK tahu ….!!! Gw besok kerja, bangun pagi-pagi … 3 hari gw kurang tidur!!!’ Tapi saya urungkan karena ketakutan saya lebih besar.
Besok malamnya lagi, kebetulan saya bangun jam 11.58 malam. Anjing tidak melolong. Saya lihat jam menunggu waktu jam 12.00 malam tepat. Apakah mereka akan melolong. Saya menunggu berdebar-debar. Dan benar tepat jam 12.00 malam, mulai para anjing melolong ……….. gw takut …. ramai sekali … Saya lihat adik saya yang tidur sekamar tidak terbangun, kenapa ga pada bangun seisi rumah ? Biasanya bapak saya sensitif nih soal keberisikan.
Besoknya lagi, bangun jam 11.55, sama kejadian yang diatas. Tepat jam 12.00, mulai ramai lah mereka. Agak lama, akhirnya terdengar suara ayam jantan berkokok … duh alhamdulillah … akhirnya ada malaikat datang. Para anjing diam sebentar kemudian melolong lagi dan ayam berkokok semakin kencang … malam itu semakin ramai saja. Akhirnya saya tertidur.
Kurang lebih semingguan begitu saja … duh saya benar2 ngantuk … dan ingin tidur nyenyak.
Waktu sarapan saya tanya ke orang tua dan adik-adik, apakah terbangun malam hari karena lolongan anjing. Kata mereka TIDAK. Malah mereka bilang, cuma perasaan saya saja atau saya penakut atau mimpi kali.
Duh, mimpi dalam seminggu ya … engga lah !!! … saya sudah pake acara cubit pipi segala, suerr deh memang kejadian benaran.
Saya tanya, apakah ada tetangga yang punya anjing ? Kata ortu, ada tetangga belakang, baru seminggu-an mereka punya anjing. Katanya anjing-anjingnya lucu-lucu. Punya dua ekor.
Kebetulan saya sekamar dengan adik dan dia juga ga percaya jadi saya janji untuk membangunkan dia malam hari jika anjing melolong.
Malamnya, saya terbangun karena lolongan anjing, saya bangunkan adik. Adik saya berani nih ngintip dari jendela, ga keliatan ada anjing di jalan. Akhirnya kita keluar kamar, di teras atas tetap tidak terlihat anjingnya tapi suara lolongan masih terdengar.
Karena tetap tidak terlihat, jadi kami ambil kesimpulan, para anjing ada di jalanan gang yang dari posisi kita ga keliatan.
Kita berdua sebenarnya ingin teriak “BERISIK” tapi ga jadi karena pertimbangan nanti ngebangunin tetangga terus nanti malah setannya pada marah. Kita ga lama sih berada di luar karena sudah takut dan tidak lihat anjingnya. Kalau mau turun ke bawah dan bangunin ortu, ga berani. Kalau saya pribadi ingin cepat-cepat masuk ke kamar karena saya merasa dibelakang saya ada sesuatu …..
Dan akhirnya kita masuk dan saya bilang sambil bisik-bisik, “Udah semingguan tuh kayak gitu, percayakan ….” dan adik saya bilang, “Kok baru sekarang bilangnya”
Dan kita pun tidur, sebelumnya baca segala macam doa dan ayat kursi.
Dan untungnya, ga lama kemudian, saya nginap sebulanan lebih di rumah tante di Jakarta. Jadi ga dengar lagi suara lolongan anjing.
Setelah saya balik ke rumah, tanya ke ortu soal anjing tetangga, kata beliau, anjingnya sudah dikasih ke orang. Tapi tetap sampai sekarang ortu ga percaya soal lolongan anjing.